Tags

, , , , , , , ,

Assalamualaikum wr wb.

Mungkin kedengarannya simpel ya, tetapi for me at this moment hal ini merupakan sumber kebahagiaan saya yang besaaarrr banget.

Jadi ceritanya semalem anakku rewel berat. I bet he trully understand what’s his Momma felt. Saya, katakanlah baru menerima berita besar, yang tentunya nggak enak, dan otomatis bikin perasaan kayak diudek-udek pake spatula, dan jujur secara psikologis, saya sedikit terguncang. Meskipun sebenernya cepat atau lambat akan tiba juga beritanya.

Long story short, sepandai-pandainya saya memenej perasaan terutama di depan anak, akan sampai pada masanya semua kekacauan hati akan meluber dari wadah, and my son probably sensed that. Semalem dia rewel berat, muntah-muntah nggak mau digendong orang lain except me–berasa artes si, tapi gempor juga 😭. Sepanjang malem sampai Ibuk lemburan nggendong cyin pake–istilahnya ibuibu kekinian selendang sutrathat’s another milestone I can babywear with Jarik NOOOOOWW!! Membanggakan!

Padahal tadi malem rencananya mau mulai nyicil kerjaan ya tapi apalah daya. So when the morning came and he woke up a bit late–biasanya sebelum azan subuh udah nglumpruk diatas Ibuknya, dengan siku tajemnya ditaruh di leher nyucuk-nyucuk, nunggu Ibuk bangun–he ate quite lots and plays happily. His smiles are really brightening my day. 

Dan satu momen kecil sesaat sebelum ritual sarapan, ketika akan digendong he kissed me gently tanpa disuruh and looked into my eyes seraya mau bilang–kalau dia bisa ngomong: thank you for standing with me, all this time. #eyaak

Huuu mbrebes mili. Agak-agak didramatisir sih, tapi kayak gitulah kejadiannya.

The point is: it is heart to heart connection. 

This was not the first time happened–part of him being sick when I was hurt. It happened so many times before. Ada suatu ketika, at the lowest point of my sanity, my boy was also terribly sick, three doctor appointments in two weeks.

Dihadapkan pada fakta bahwa ketika saya sakit, anak saya akan lebih sakit, menjadikan saya tidak punya pilihan kecuali meminta kepada Alloh swt supaya dikasih kekuatan extra untuk bangkit.

Not easy at all, yet I try. 

Dan memfokuskan diri kepada perbaikan personal, merencanakan masa depan, melakukan hal-hal baik dengan sunggung-sungguh–macem bangun jam 2 malem buat bikin nasi tim, omg thats really something and each day menu should match the little’s taste bud is a total challenge ya buibuuukkk, I feel you lah yaaaa–karena seperti yang sudah saya sering tulis sebagai pengingat pribadi, masing-masing manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas hidupnya dan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya. This is my responsibility, my wonderful life and lovely baby boy. So I will fight my best on these battles. Pray for me!!  

Dan satu lagi hal yang bikin saya kembali ketampar, ini proses penyerapannya nunggu ngendep semalam dulu sih baru nyadar. Kemarin bukan hanya hal buruk yang datang, tetapi juga hal baik, hal yang sangat-sangat baik malah. Mengingatkan saya bahwa Alloh benar-benar sudah menyiapkan rencanaNya, tinggal seberapa yakin kita, dan seberapa keras kita meminta dan berusaha. Like what my bestfriend said exactly word by word:

It is like Alloh want you keep walking dear.

Not running, not yet but walking step by step.

 

Wassalamu alaikum wr wb.
With lots of love and bags of panda eyes,

atviana