kangen pengen ke Korea lagi
14 Monday Oct 2019
Posted Magnificent Journey
inso I join this:
14 Monday Oct 2019
Posted Magnificent Journey
inso I join this:
23 Monday Sep 2019
Posted Magnificent Journey, Photography
inTags
atviana traveling talk, lao pdr, laos, photography, solo traveling, traveling, Traveling Talk, vientiane
Hello!
Sudah lewat jam kerja, tapi kayaknya mau ngadem sebentar di kantor beresin draft blog sebelum pulang. Postingan ini saya buat sejak minggu lalu ketika badan rasanya kayak mau patah. These past weeks were really something. Sudah berminggu-minggu gw pergi pagi pulang malem ditambah sepanjang minggu kemarin puncak kegiatan. Tiap hari sudah harus stand by di venue jam 7 pagi, selepas jam 8 baru balik. Nggak sampai flu sih, hanya badan rasanya remuk redam dan lelah aja sis.
Lelah fisik dan mental, lol sebabnya apa? Ya ampun sepele banget sih, tapi g perlulah ya diceritakan di sini. Yang jelas seminggu terakhir nano-nano lah…
***
Hari ini pengen cerita trip yang sudah lewat, trip sebulan lalu ke Vientiane, Laos dalam rangka kerja, hanya saja bisa disambil dengan ngebolang ya…
Vientine seperti yang semua juga sudah tahu adalah ibukota dari Lao PDR, kota medium yang nggak terlalu metropolitan juga, kecil juga nggak, karena banyak wisatawan asingnya, banyak international org.nya terletak berbatasan dengan Thailand bagian utara hanya dipisahkan oleh Sungai Mekong.
Total 3 malam saya habiskan di Vientiane, kota yang asik untuk dikunjungi selama sehari-dua hari. Apa saja yang menarik:
28 Sunday Apr 2019
Posted Magnificent Journey, Photography
inProvokatif sekali judulnya.
Wkwkwk. LOL biarlah.
Malam-malam saya tetiba merasa kangen Eropa. Entah mengapa. Mungkin karena tadi baru cerita-cerita sama temen soal pengalamannya di London selama kuliah, dan London termasuk salah satu bucket list saya yang belum tercoret.
Oke sudah 6 bulan sejak kunjungan terakhir. Foto di atas itu pertama kali injakkan kaki di Paris tahun 2013. Panteslah sudah kangen. Saya benar-benar berharap kunjungan saya ke Eropa selanjutnya bisa ngajak bocah. Dan saya percaya kekuatan mimpi dan doa.
21 Sunday Apr 2019
Assalamu ‘alaikum wr wb.
Hello dear readers, I am writing to you on my journey back to Jakarta. Di atas kereta Gumarang Eks-2 kursi yang nemplok ke jendela. Sorry ya mau sombong dikit soalnya gegara sekarang kerjaannya bolak-balik Jakarta Semarang mainannya cuma Kereta Ekonomi, mentok-mentok Ekonomi Premium. Tetapi karena untuk kali ini udah kehabisan tiket, kita naik ekse lagi. Heu zaman sudah berubah Alfonso.
Kalo inget zaman dulu bolak balik Jakarta Semarang ogah kalo nggak naik kereta ekse. Wkwkwkwk. Demi beli berlian cyin, musti hemat.. #gayalumak
Well, sejak Jumat lalu saya menghabiskan long weekend bersama keluarga dan juga my adorable son di Yogyakarta. Masih perlu digarisbawahi, Yogyakarta adalah kota favorit keluarga kami. My Mum and Dad kinda have special bond with this wonderful city. Jauh sebelum saya atau adik saya sekolah di sana. My parents from time to time sudah suka sekali ke Yogyakarta. Di tambah adekku dan aku juga pernah lama tinggal disana akhirnya kita semua punya bond khusus, termasuk Awo.
16 Sunday Dec 2018
Posted Magnificent Journey, Photography
inTags
city scape, Europe, europe trip, ghent, old town, photography, river
Bucket list, resolusi dan semua yang lain-lain. Semoga ada kesempatannya ya…
InsyaAlloh 2019, lebih baik lagi. 😊
atviana
27 Saturday Oct 2018
Posted Magnificent Journey
inTags
atviana traveling talk, Barcelona, belanda, deenhag, ditinggal flixbus, Europe, flixbus, ghent, Paris, pengalaman ditinggal flixbus, Rotterdam, verhoef
Manusia hanya bisa berencana—dan berusaha setidaknya.
Untuk membaca bagian sebelumnya klik disini. Saya lanjutin ya!
Deg-degan nggak sih bacanya?
Nggak ya? Hiks ya udah.
Enjoy
—
Setelah terjaga menghabiskan malam, tiba juga keesokan harinya, 3 Oktober 2018. Dengan kantong mata besar akibat kurang tidur, banyak pikiran, patah hati dan kedinginan saya sempet-sempetin jalan-jalan di tengah Kota Ghent bersama teman saya meski dengan hati gundah gulana. Pokoknya saya ngikutin daily routine nya dia. Nganter krucils ke sekolah, kemudian ke partime job nya di sebuah restaurant yang menjual makanan khas Indonesia. Nah selama itu, gw juga berusaha menghubungi CS Verhoef by phone untuk melaporkan ini, incase barang gw disimpan disana. Itupun kalo nggak ada yang ngambil ya. Karena takutnya sebelum bisa diamankan pun, ada yang ngambil selama barang-barang tersebut nggak ada yang mengclaim.
Nyempet-nyempetin ke Ghent City Center. My friend insisted me to take pictures here.
Nah respon dari CS Verhoef sih nggak terlalu menentramkan hati. Karena mereka baru bisa ngasi jawaban besoknya, artinya tanggal 4 Oktober baru ada jawaban, sedangkan gw udah harus ke Frankfurt (ini semua tiket bis dari Ghent ke Franfurt pun udah dibeli) buat ngejar penerbangan ke Indonesia di tanggal 5 siang. Itupun kalau barang gw ternyata ada dikantor mereka gw nggak punya waktu buat ngambil, urusannya pun akan semakin ribet. Dan gw merasa nggak melakukan apa-apa kalau hanya duduk diam menunggu. Mungkin ini asli karakter gw, gw nggak bisa begitu menanti tanpa setidaknya berusaha.
26 Friday Oct 2018
Posted Magnificent Journey
inTags
atviana traveling talk, Barcelona, belanda, deenhag, ditinggal flixbus, Europe, flixbus, ghent, Paris, pengalaman ditinggal flixbus, Rotterdam, verhoef
Manusia hanya bisa berencana—dan berusaha setidaknya.
Disclaimer: yang saya ceritakan di bawah ini, beneran kejadian nyata, nggak dilebih-lebihkan, termasuk semua orang baik yang saya temui sepanjang perjalanan. Kalau nggak semuanya ada fotonya, yaa maaflah ya g sempet. Ketika panik, kadang-kadang, insting dan naluri yang memimpin.
Warning: ini postingan panjang banget, kalo butuh bacaan ringan kayaknya skip aja. :D
—
Assalamu ‘alaikum wr wb.
Hello my dear reader? Semoga sehat-sehat ya di tengah musim kemarau berkepanjangan ini, meski sudah dipenghujung Oktober, hujan nampaknya belum terlalu signifikan turunnya—yes di Pati baru beberapa kali hujan selama 3 mingguan saya dirumah, dan intensitasnya sedang cenderung rendah, dan suhu udara yang Subhanallah, 33 deg kalo siang dan 24 deg kalau malam. Jujur 2 hari pertama pulang dari yurop, berasa timpang banget. Pake AC 20 derajat nggak berasa apa-apa.
Ya, Oktober sebentar lagi berakhir, 2018 tersisa dua bulan lagi. Yeah waktu cepat sekali berlalu. Entahlah mau mellow apa mau optimis muhasabah. Wkwkwk rada bingung ini mood nya pas ngetik paragraf ini. Tetapi sebenarnya yang mau saya ceritakan kali ini bukan soal itu. Kwkwkw. Gimanasik babang! Sebelum Oktober berakhir, dan sebelum detail-detail ceritanya terhapus dari benak, saya mau cerita lengkap drama 4 hari terakhir solo traveling saya di Eropa kemarin. Yang ngikutin IG story udah dapet kisi-kisi sih, kalo saya mengalami “travel drama” tapi ciyus, yang baru tahu cerita ini hanya segelintir orang. Padahal Gw fix sempet “mau” hilang di Eropa. LOL. Bagaimana ceritanya?
13 Saturday Oct 2018
Posted Magnificent Journey, Photography
inTags
aldstaat, atviana traveling talk, german old town, Germany, hill, landscape, mansion, monschau, north rhein westphalia, old house, old town, photography, solo traveling, travel
Assalamu ‘alaikum wr wb.
I’m back with another traveling post.
—
Beberapa waktu sebelum saya melakukan trip ke Jerman, saya sempat mengungkapkan keinginan terpendam kepada salah seorang teman baik saya yang saat ini memang sedang bermukim di sana untuk mengunjungi daerah desa ala-ala Jerman dengan rumah-rumah—seperti—kue jahe. Nah, setibanya saya di Eropa, akhir pekan pertama saya habiskan dengan mengunjungi sebuah pedesaan atau istilahnya si aldstaat or old town di bagian barat daya Jerman, persis berbatasan dengan Belgia, namun masih di dalam wilayah North Rhein Westphalia—sehinga beli tiketnya bisa agak murah, one day ticket untuk NRW region. Namanya Monschau.
02 Tuesday Oct 2018
Assalamualaikum wr wb.
Hello dear good readers! How are you?
Saya berharap semuanya sehat-sehat dan baik-baik yaa. Alhamdulilaah saya oke banget. Saya memulai nulis ini ketika ada di dalam RER menuju Bercy dalam perjalanan yang akan membawa saya dari Paris menuju Barcelona. Yep, udah 3 harilah gw di Paris dan hari ini saatnya berpindah. Sebenarnya saya punya 2 draft lain yang harusnya saya terbitkan. Tapi serius pengalaman saya bolang di Paris kemarin harus saya tulis duluan. Mumpung masi anget.
Rencana perjalanan ini dimulai dari obsesi terbesar saya untuk mengunjungi Musse d’orsay dan Louvre untuk yang keduakali. Sebabnya apa, katakanlah saya ini punya strong connection dengan museum, seni dan barang-barang purbakala.
21 Friday Sep 2018
Tags
atviana traveling talk, Bochum, Germany, lesson learned, lesson learnt, life lesson, muslim life abroad, ruhr university bochum
Hallo, Assalamualaikum wr wb.
Untuk sementara waktu ini, saya enrolled di Ruhr-Universität Bochum (RUB), Germany. Bentar doang sih. Tapi cukuplah waktu untuk experience the academic atmosphere nya. Nah kali ini saya mau membahas soal praying room dan halal food nya. Hahahahaaaa, ada yang nanya, kok bisaaaaa.
Well, karena jumlah penduduk muslim Bochum, atau Germany cukup signifikan dan yang sekolah disini lumayan banyak. It means bukan cuma gw yang jilbaban disini. Buanyaaaakssss. Dan kampus tentunya memberi ruang serta fasilitas untuk mahasiswanya.