Tags
atviana traveling talk, Barcelona, belanda, deenhag, ditinggal flixbus, Europe, flixbus, ghent, Paris, pengalaman ditinggal flixbus, Rotterdam, verhoef
Manusia hanya bisa berencana—dan berusaha setidaknya.
Untuk membaca bagian sebelumnya klik disini. Saya lanjutin ya!
Deg-degan nggak sih bacanya?
Nggak ya? Hiks ya udah.
Enjoy
—
Setelah terjaga menghabiskan malam, tiba juga keesokan harinya, 3 Oktober 2018. Dengan kantong mata besar akibat kurang tidur, banyak pikiran, patah hati dan kedinginan saya sempet-sempetin jalan-jalan di tengah Kota Ghent bersama teman saya meski dengan hati gundah gulana. Pokoknya saya ngikutin daily routine nya dia. Nganter krucils ke sekolah, kemudian ke partime job nya di sebuah restaurant yang menjual makanan khas Indonesia. Nah selama itu, gw juga berusaha menghubungi CS Verhoef by phone untuk melaporkan ini, incase barang gw disimpan disana. Itupun kalo nggak ada yang ngambil ya. Karena takutnya sebelum bisa diamankan pun, ada yang ngambil selama barang-barang tersebut nggak ada yang mengclaim.

Nyempet-nyempetin ke Ghent City Center. My friend insisted me to take pictures here.
Nah respon dari CS Verhoef sih nggak terlalu menentramkan hati. Karena mereka baru bisa ngasi jawaban besoknya, artinya tanggal 4 Oktober baru ada jawaban, sedangkan gw udah harus ke Frankfurt (ini semua tiket bis dari Ghent ke Franfurt pun udah dibeli) buat ngejar penerbangan ke Indonesia di tanggal 5 siang. Itupun kalau barang gw ternyata ada dikantor mereka gw nggak punya waktu buat ngambil, urusannya pun akan semakin ribet. Dan gw merasa nggak melakukan apa-apa kalau hanya duduk diam menunggu. Mungkin ini asli karakter gw, gw nggak bisa begitu menanti tanpa setidaknya berusaha.