ketika engkau membuka mata, adakah kembali melihat cahaya? tanyaku padanya.. Kepada jiwa-jiwa yang merindukan perengkuhan, dan menafikkan kepedihan.. Kepada jiwa-jiwa yang terapung gelisah dan menanti pada penyejukkan.. -Atviana-
aku bukan kasih yang pandai berlagu…
merangkai, menguntai,
menganalisa kubangan perasaan dalam semburat
kata-kata di atas secarik kertas…
Aku tak mengakukan kau juga cinta,
yang memilih terbang di atas kekakuan kita
mengerling ku ke arah sinarmu
memancar indah di lautan cahaya…
Aku masih termenung dalam kata tak berujung
di kala kau menghapus kelam di pelangi
menari bersama bidadari..
Kau hanya tegak berdiri di sana,
tersenyum…
sambil menonton serpihan-serpihan kecil perasaanku
mulai terbang, melayang dan tiba-tiba lenyap…
Keangkuhan merekah…
Aku lelah…
Kantukku datang, tapi aku masih tetap berharap
egoku luluh digerus masa
Namun, seperti biasanya kau tetap tak bergeming…
Rembulan makin redup, terkalahkan gelapnya malam
Sambil berharap esok masih bisa melihatmu,
rembulan mengajakku tidur…
duduk dan memandang rembulan
September 11, 2005 perfected March 27, 2006