untuk setiap jiwa yang mencintai hujan dan berbahagia saat kedatangannya…
rain drops, ketika kita bisa menghentikannya, sejenak saja..
Ketika kita bisa menghentikan waktu, sejenak saja. Kau akan melihat keindahan butirannya… Sayang hanya sepersekian yang menikmati hujan, banyak yang menggerutu, banyak yang tak setuju. Tapi ingatkah bahwa HUJAN turun itu karena Kasih Sayang-Nya Yang Tulus kepada Bumi?
menatap langit dari balik payungku..
I
Aku selalu memandang langit dari balik payungku,
ketika butiran itu menetes satu-satu,
mengintip dari sela kanopi kepada matahari yang malu-malu,
membuka telapak tangan pada tirai hujan yang membentang,
dan selalu mengingat kisah yang datang padanya.
Dan tentu seperti air yang mengalir dan dingin,
aku mencoba mengingat alasan apa aku menyukai hal ini.
Ya, Tentu saja, aku menunggu pelangi.
di bingkai jendela kita selalu menunggu
II
Aku selalu menanti warna di balik suramnya cahaya.
Ketika gemuruh menggelegar aku bertahan dan percaya,
bahwa ini tidak akan bertahan lama.
Meski dingin dan basah,
butirannya selalu mampu mengingatkan,
mengapa aku selalu berdiri dan menunggu.
menghirup aroma tanah yang lembab dan mengingatmu.
Kita selalu menatap jendela ketika hujan mereda,
mencari-cari, apakah ada pelangi?
III
Ketika risau menyala-nyala dalam hati,
dan langit nampak begitu cerah,
terbersit pengharapan, kapan hujan akan datang?
Merindukan kesejukan serta kabut yang menutup jalan di muka,
menepis segala macam pikiran burukku,
yeah, dia mampu.
Kau akan tetap menyukai hujan.
Begitu pula aku.
Dan segala cerita yang kita tulis di waktu dahulu,
di bawah guyuran hujan.
Tentang semua mimpi-mimpi,
yang kita bungkus dalam paket-paket besar harapan.
Kau dan aku selalu menunggu,
dan terkadang marahmu baru akan reda ketika kita melihatnya.
Di bingkai langit lengkungan sejuta warna,
bagai meluncur dari salah satu sudut bumi,
kau tersenyum dan berkata, “Aku melihat pelangi!!”
akhirnya keinginan untuk melihat pelangi seperti ini tercapai, di Pangandaran Akhir Januari 2011
atviana
*ps: credit for images go to the owners, I am afraid I dont know exactly who they are, but just thanks..
gw udah suka nih sama gaya tulisannya. Plis lanjutin plis. Hahaha :D
Thank you gita sayang.. :D
Wah, aku suka banget. Cukup mewakilkan, Piet.. hhehe :D
hahahaha… :D
#baca sambil liat hujan dan segelas kopi eaaaaa (edisi kangen bogor)
Ea… pas sama musim nya wa.
Sengaja, nyundul postingan lama.
happy to know you enjoy it.. :D
ia kaaak hohoho terus melipir di kortan sambil liat butir butir hujan yang menimbulkan riak riak kecil di kolam gfm
#cobapuisi
kekeke… memorable banget si emang. :D
kalo aku pas nulis ini pengalamannya pas hujan rintik2 disepanjang jalan dari kelas fahutan ke dept tanah yang deket Toyyib. dengan kanopi pohon, daun berguguran.
Ia itu itu apa lagi ada effek aroma rumput plus tanah terus di deket hutan ada papan identifikasi kalo disana ada ular viper tanah hehehe. hmmm Pohon dpan dept landscape yang bunganya warna merah itu lebih epic kayaknya kak hwooooooooo
iya mungkin tp aku g pengalaman disitu. hehehe…
kayaknya hampir semua mahasiswa ipb punya spot hujan favorit masing2.. hahaha..
huum kak hehehe soalnya ku seringnya kuli di tanggut sih, jadinya dapet view pohon itu la
itu pohon cengkeh kalo g salah, bunganya emang wangi…